Rabu, 14 Maret 2012

Be Entrepreneur! Dan Siswa pun Menjadi Pengusaha

Muhamad Hari Purnomo Hadi S.Pd

Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMK Negeri 1 Sidoarjo
mhphcw@gmail.com

Singapura menjadi negara termaju di ASEAN karena tujuh persen penduduknya adalah pengusaha. Indonesia, negara dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di ASEAN (6,4 persen) hanya berada di peringkat tujuh negara ASEAN dalam hal prosentase penduduk yang menjadi pengusaha (1,56 persen). Angka ini jauh di bawah Malaysia (5 persen). Karena itulah nilai karakter kewirausahaan menjadi prioritas untuk dikembangkan di Indonesia.

Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 pemerintah menetapkan salah satu target yang dicapai adalah pengembangan konsep dan praksis pendidikan budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan, dan ekonomi kreatif dengan pendekatan belajar aktif. Tindak lanjut dari RPJMN adalah penetapan satuan pendidikan (sekolah) rintisan pendidikan karakter oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
SMK Negeri 1 Sidoarjo sebagai salah satu Sekolah rintisan Pendidikan Karakter di Jawa Timur memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan kurikulum berbasis karakter bangsa. Pada 6 Maret 2012 sekolah menyelenggarakan acara Beasiswa Mandiri. Acara yang memberi kesempatan kepada semua siswa yang memiliki ide kreatif untuk mengembangkan usaha mandiri agar menuangkannya dalam proposal usaha. Proposal kemudian dipresentasikan dalam bentuk powerpoint dan dinilai tim juri untuk dipilih tiga proposal terbaik yang akan diberi modal untuk dikembangkan menjadi usaha kreatif mandiri.

Dipresentasikan 14 proposal usaha siswa. Ada usaha yang bergerak di bidang produk kreatif seperti Pop I Corn, Jocholate, roti bakar, kompor mainan, es tebu, ayam krispi, nasi goreng. Ada juga usaha di bidang pemasaran kreatif seperti internet online, konter pulsa, minyak goring, pakaian, sepatu wanita, dll. Setiap proposal memiliki kreativitas yang baik.

Acara yang dibuka Imam Asmuni, Amd SAg, ketua tim juri, memberikan apresiasi dan motivasi luar biasa kepada semua peserta, Apa yang sudah dilakukan para siswa dengan membuat proposal usaha dan kemudian mempresentasikannya adalah pembelajaran yang baik, pengalaman hebat, dan spirit bagus, merupakan awal menuju sukses di masa depan. Langkah siswa dalam merencankan pengembangan usaha ini diakui merupakan langkah maju menuju kemandirian.

Dalam presentasi tampak nilai kreativitas dan keterampilan siswa membuat slide powerpoint yang menarik karena banyak memakai efek gambar dan suara. Dengan pemilihan diksi kata dan kalimat yang tepat pula. Selain itu muncul pula penanaman nilai kepercayaan diri pada siswa, nilai partisipatif dan responsibility, nilai tanggung jawab dan tentunya nilai kemandirian.

Setelah melakukan penilaian seksama berdasar kualitas proposal dan presentasi siswa, terpilihlah tiga proposal usaha terbaik yang akan diberi dana untuk dikembangkan menjadi usaha mandiri, yakni usaha Pop i corn, konter pulsa, dan jocholate. Untuk proposal yang lain tetap diberikan apresiasi oleh sekolah dengan mendapatkan dana pembinaan.

Meski berskala kecil acara tersebut memungkinkan perubahan progresif yang besar pada siswa sekaligus sumbangan pada negara dan bangsa bahwa kebangkitan itu harus segera dimulai. Dimulai dari hal-hal kecil, dari diri sendiri dan saat ini juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar